Newest Post
// Posted by :Pika
// On :Selasa, 05 Januari 2016
Manajemen adalah suatu usaha untuk mengelola dan mengatur suatu proses supaya menghasilkan hasil yang sesuai dengan tujuan melalui cara yang efektif dan efesien. Manajemen merupakan proses yang paling
penting dalam organisasi di industri farmasi. Manajemen bahan dapat juga diartikan sebagai aksi bersama dari berbagai kegiatan bahan yang diarahkan menuju tujuan bersama. Aksi bersama meliputi perencanaan,
memperoleh, memproses, dan mendistribusikan bahan-bahan produksi dari bahan baku hingga menjadi produk jadi.
Dalam proses pengelolaan,
manajemen bahan memiliki 4 fungsi, yaitu : fungsi perencanaan dan pengendalian
bahan, fungsi pembelian, fungsi analisis nilai dan fungsi distribusi fisik.
Sedangkan ruang lingkup dari manajemen bahan, meliputi : pengendalian
persediaan bahan logistik, kontrol gerakan dan penanganan aspekpembelian,
persediaan, transportasi, penanganan bahan, dll.
Bagian penting dari manajemen
bahan adalah persediaan. Persediaan yang dimaksud dapat berupa bahan awal,
bahan setengah jadi (produk ruahan dan produk antara), dan produk jadi. Fungsi
Persediaan dalam manajemen bahan antara lain :
ü Menghilangkan risiko keterlambatan pengiriman bahan baku
atau barang yang dibutuhkan perusahaan.
ü Menghilangkan risiko jika material yang dipesan tidak
baik sehingga harus dikembalikan.
ü Menghilangkan risiko terhadap kenaikan harga barang atau
inflasi.
ü Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman
sehingga perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan itu tidak tersedia di
pasaran.
ü Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan
potongan kuantitas (quantity discounts).
ü Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan tersedianya
barang yang diperlukan.
Sedangkan tujuan utama suatu industri farmasi menerapkan manajemen
bahan adalah :
v Untuk membeli dengan harga terendah, sesuai dengan
kualitas yang diinginkan.
v Untuk mempertahankan perputaran persediaan yang tinggi,
dengan mengurangi kelebihan penyimpanan.
v Untuk menjaga kontinuitas pasokan, mencegah gangguan aliran
produk kepada pengguna.
v Untuk menjaga tingkat kualitas bahan tertentu dan
konsistensi kualitas yang memungkinkan operasi yang efisien dan efektif.
v Untuk mengembangkan sumber alternatif yang dapat
diandalkan pasokan.
v Untuk mempromosikan suasana kompetitif dalam kinerja dan
harga.
v Untuk meminimalkan biaya keseluruhan akuisisi dengan
meningkatkan efisiensi operasi dan prosedur.
v Untuk menyewa, mengembangkan, memotivasi dan melatih
personil.
v Untuk mengembangkan dan memelihara hubungan pemasok yang
baik dalam rangka menciptakan sikap pemasok dan keinginan melengkapi organisasi
dengan ide-ide baru, produk, dan harga yang lebih baik.
v Untuk mencapai tingkat tinggi kerja sama dan koordinasi
dengan departemen pengguna.
v Untuk menjaga catatan yang baik dan kontrol yang
menyediakan jejak audit dan memastikan efisiensi dan kejujuran.
v Untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan.
GUDANG
Penerapan manajemen bahan, sering kali dilakukan di
gudang, karena gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi dan operasiindustri farmasi
yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas, danobat jadi yang belum
didistribusikan.Selain untuk penyimpanan, gudang juga berfungsi untuk
melindungi bahan (baku dan pengemas) dan obat jadi daripengaruh luar dan
binatang pengerat, serangga, serta melindungi obat darikerusakan.
Pergudangan adalah segala upaya pengelolaan gudang yang
meliputipenerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, pendistribusian, pengendalian
danpemusnahan, serta pelaporan material dan
peralatan agar kualitas dan kuantitasterjamin. Kondisi penyimpanan
barang di gudang harus disesuaikan dengan sifat dari barang yang disimpan,
karena ada beberapa barang yang harus di simpan pada suhu tertentu.
PROSES PENYIMPANAN DAN PENGGUDANGAN
Secara umum kegiatan yang dilakukan
pada setiap gudang adalah sebagai berikut :
a. Gudang bahan baku
1.
Menangani penerimaan barang
2.
Menangani penyediaan dan
penyerahan bahan baku untuk produksi sesuai dengan material requisition.
3.
Membuat kartu persediaan
bahan baku di gudang setiap hari, membuat laporan per minggu dan per bulan yang
diserahkan ke Departemen PPIC.
b. Gudang bahan kemas
1.
Menangani penerimaan barang
kemas primer dan sekunder sesuai dengan material requisition.
2.
Membuat rekonsiliasi bahan
kemas.
3.
Membuat kartu persediaan
bahan kemas di gudang setiap hari, membuat laporan per minggu dan per bulan
yang diserahkan ke departemen PPIC.
c.
Gudang obat jadi
1.
Menangani proses penerimaan
obat jadi dari bagian kemas sekunder.
2.
Menyiapkan dan mengirimkan
obat jadi sesuai dengan order penjualan dari Bagian Marketing.
3.
Membuat kartu persediaan obat
jadi per hari dan per bulan yang diserahkan dan dipertanggung jawabkan ke
Departemen PPIC.
4.
Menangani retur obat dari
konsumen.
SYARAT-SYARAT GUDANG
UNTUK PENYIMPANAN
1.
Harus ada prosedur tetap
(Protap) yang mengatur tata cara kerja bagian
gudang termasuk di dalamnya mencakup tentang tata cara penerimaan
barang, penyimpanan, dan distribusi barang atau produk.
2.
Gudang harus cukup luas,
terang dan dapat menyimpan bahan dalam keadaan kering, bersuhu sesuai dengan
persyaratan, bersih dan teratur.
3.
Harus terdapat tempat khusus
untuk menyimpan bahan yang mudah terbakar atau mudah meledak (misalnya alkohol
atau pelarut-pelarut organik).
4.
Tersedia tempat khusus
untuk produk atau bahan dalam status
‘karantina’ dan ‘ditolak’.
5.
Tersedia tempat khusus untuk
melakukan sampling (sampling room)
dengan kualitas ruangan seperti ruang produksi (grey area).
6.
Pengeluaran bahan harus
menggunakan prinsip FIFO atau FEFO.
BANGUNAN GUDANG
INDUSTRI
Area
penyimpanan harus dirancang untuk memastikan kondisipenyimpanan yang baik
sebagai berikut:
a.
Kebersihan dan hygiene.
b.
Kelembaban (kelembaban
relatif tidak lebih dari 60%).
c.
Suhu harus berada dalam
batasan yang diterima (8-25°C).
d.
Bahan dan material yang
disimpan tidak boleh bersentuhan langsung dengan lantai.
e.
Jarak antar bahan mempermudah
pembersihan dan inspeksi.
f.
Pallet harus disimpan dalam kondisi
yang bersih dan terawat.
PEMBAGIAN AREA GUDANG
Gudang di industri farmasi terbagi dalam
beberapa area antara lain:
1.
Area penyimpanan
Area penyimpanan harus memiliki kapasitas yang memadai
untuk menyimpan dengan rapi dan teratur. Bahan-bahan yang disimpan dalam gudang
antara lain bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan, produk
jadi, produk dalam status karantina, produk yang telah diluluskan, produk yang ditolak, produk yang dikembalikan atau produk yang ditarik
dari peredaran. Produk ditangani dan disimpan dengan cara yang sesuai untuk
mencegah pencemaran, campur baur dan pencemaran silang. Area penyimpanan
diberikan pencahayaan yang memadai sehingga semua kegiatan dapat dilakukan
secara akurat dan aman.
Bahan atau
produk yang membutuhkan kondisi penyimpanan khusus (seperti suhu dan
kelembaban) harus dikendalikan, dipantau dan dicatat, seperti:
a. Obat, vaksin dan serum memerlukan tempat khusus seperti
lemari pendingin khusus (cold chain) dan harus dilindungi dari kemungkinan
putusnya aliran listrik.
b. Bahan kimia harus disimpan dalam bangunan khusus yang
terpisah dari gudang induk.
c. Peralatan besar/alat berat memerlukan tempat khusus yang
cukup untuk penyimpanan dan pemeliharaannya.
2.
Area penerimaan dan pengiriman
Area penerimaan dan pengiriman barang harus dapat
memberikan perlindungan terhadap bahan dan produk dari pengaruh cuaca. Area
penerimaan harus didesain dan dilengkapi dengan peralatan untuk pembersihan
wadah barang. Suhu penyimpanan pada area ini sesuai dengan suhu kamar (≤30°C).
3.
Area karantina
Area karantina harus dibuat terpisah dengan penandaan
yang jelas berupa label kuning untuk produk karantina dan label hijau untuk
produk yang diluluskan dan hanya boleh diakses oleh personil yang berwenang.
4.
Area pengambilan sampel
Area pengambilan sampel dibuat terpisah dengan lingkungan
yang dikendalikan dan dipantau untuk mencegah pencemaran atau pencemaran silang
dan tersedia prosedur pembersihan yang memadai untuk ruang pengambilan sampel.
5.
Area bahan dan produk yang ditolak
Bahan dan produk yang ditolak disimpan dalam area
terpisah dan terkunci serta mempunyai penandaan
yang jelas berupa label merah dan hanya boleh diakses oleh personil yang
berwenang.
6.
Area bahan dan produk yang ditarik
Produk yang ditarik kembali dari peredaran karena rusak
atau kadaluarsa harus disimpan dalam
area terpisah dan terkunci serta mempunyai penandaan yang jelas dan
hanya boleh diakses oleh personil yang berwenang.
7.
Area penyimpanan produk psikotropik
Bahan yang berpotensi tinggi dan bahan radioaktif,
narkotika, obat berbahaya lain dan zat atau bahan yang berisiko tinggi terhadap
penyalahgunaan, kebakaran atau ledakan disimpan di daerah yang terjamin
keamanannya. Obat narkotika dan obat berbahaya disimpan di tempat terkunci.
8.
Area bahan pengemas
Bahan
pengemas cetakan merupakan bahan yang kritis karena menyatakan kebenaran
produk. Bahan label disimpan di tempat terkunci.
PEMBAGIAN GUDANG
Gudang di
industri farmasi diklasifikasikan sebagai berikut:
1.
Berdasarkan Suhu Penyimpanan,
yaitu:
a. Gudang suhu kamar
(≤30°C).
b. Gudang ber-AC (≤25°C).
c. Gudang dingin (2-8°C).
d. Gudang beku (<0°C).
2.
Berdasarkan Jenis, yaitu:
a. Gudang bahan baku: gudang bahan padat dan bahan cair.
b. Gudang bahan pengemas.
c. Gudang bahan beracun.
d. Gudang bahan mudah meledak/mudah terbakar (Gudang
api).Gudang bahan yang ditolak.
e. Gudang karantina obat jadi.