Newest Post

// Posted by :Pika // On :Selasa, 05 Januari 2016



    1.  Uji Keseragaman Ukuran
Pengertian   : Merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui keseragaman ukuran dari sediaan tablet.
Tujuan         : Ketebalan berhubungan dengan kekerasan sediaan padat (tablet), selain percetakan, perubahan ketebalan merupakan indikasi adanya masalah pada aliran massa cetak atau pada pengisi granul ke dalam die oleh karena itu perlu dilakukan pengujian.
Alat             : Jangka sorong.

Cara kerja   :
a.    Ambil sampel 10 tablet.
b.    Ukur diameter dan tebal masing-masing tablet dengan menggunakan jangka sorong.
c.    Catat hasil pengukuran masing-masing tablet.
Indikator     : Tablet yang baik memiliki diameter tidak lebih dari 3 kali atau tidak kurang dari 4/3 tebal tablet. 


    2.  Uji Kerapuhan Tablet
Pengertian   : Pengujian yang dilakukan untuk menentukan atau mengukur kekuatan fisik sediaan tablet terhadap gesekan.
Tujuan         : Untuk mengetahui ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang dialami ketika tablet mengalami pengemasan, penyimpanan, dan atau pengiriman.
Alat             : Friability Tester

Cara kerja   :
a.    Ambil sampel tablet yang akan diuji sebanyak 20 tablet.
b.    Bersihkan tiap tablet dan juga wadah yang akan digunakan.
c.    Tablet tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam piringan acrilic atau alat friabilitor, dan diputar sebanyak 100 putaran selama 4 menit, jadi kecepatan putarannya 25 putaran per menit atau selama 5 menit kecepatan putarannya 20 per menit.
d.    Setelah selesai, keluarkan tablet dari alat, bersihkan dari debu dan timbang dengan seksama.
e.    Hitung presentase kehilangan bobot sebelum dan sesudah perlakuan.
Indikator     : Tablet dianggap rusak bila kerapuhan >1% dan bila kerapuhan <0,8% maka tablet tersebut memuaskan.


    3.  Uji Kekerasan Tablet
Pengertian   : Suatu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kekuatan fisik sediaan tablet terhadap tekanan mekanik ataupun karena gesekan.
Tujuan         : Untuk mengetahui ketahanan sediaan tablet dalam menghadapi tekanan yang didapatkan baik ketika proses pengemasan, distribusi, ataupun ketika disimpan.
Alat             : Hardness Tester

Cara kerja   :
a.    Ambil 5 tablet sebagai sampel.
b.    Uji satu per satu dengan cara menempatkan tablet secara vertikal pada ujung alat Hardness Tester.
c.    Putar spiral pada alat, hingga tablet pecah secara sempurna.
Indikator     :
·      Tablet Oral        : 4-8 kg.
·      Tablet Hisap      : minimum 10 kg, maksimum 20 kg.
·      Tablet Kunyah    : ±3 kg.


    4.  Uji Waktu Hancur Tablet (Disintegration Test)
Pengertian   : Waktu yang dibutuhkan sejumlah tablet untuk hancur menjadi granul atau partikel penyusunnya yang mampu melewati ayakan no.10 yang terdapat dibagian bawah alat uji.
Tujuan         : Untuk melihat seberapa lama obat (tablet) bisa hancur didalam tubuh atau saluran cerna yang ditandai dengan sediaan menjadi larut, terdispersi, atau menjadi lunak.
Alat             : Disintegration Tester.

Cara kerja   :
a.    Masukkan 6 tablet ke dalam tabung, dimana tiap 1 tabung diisi dengan 1 tablet.
b.    Naik turunkan keranjang secara teratur 30 kali tiap menit.
c.    Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal di atas kasa, kecuali fragmen yang berasal dari zat penyalut.
d.    Catat waktu yang dibutuhkan oleh masing-masing tablet untuk hancur.
Indikator     : Persyaratan waktu hancur untuk tablet tidak bersalut adalah kurang dari 15 menit, untuk tablet salut gula dan salut non enterik kurang dari 30 menit. Sementara untuk tablet salut enterik tidak boleh hancur dalam waktu 60 menit dalam medium asam, dan harus segera hancur dalam medium basa.


    5.  Uji Keseragaman Bobot
Pengertian   : Merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui keseragaman bobot dari tablet.
Tujuan         : Keseragaman bobot digunakan sebagai salah satu indikator homogenitas pencampuran formula.
Alat             : Timbangan digital.

Cara kerja   :
a.    Ambil 20 tablet sebagai sampel.
b.    Timbang satu per satu tablet dan catatlah.
c.    Timbang 20 tablet dan catatlah.
d.    Hitung bobot rata-rata tablet.
Indikator     : Hasilnya, tidak lebih dari dua tablet yang mempunyai penyimpangan lebih besar dari kolom A dan tidak boleh ada satu tablet pun yang mempunyai penyimpangan bobot lebih besar dari kolom B. tabel persyaratan penyimpangan bobot dapat dilihat dibawah ini :
Bobot rata-rata
Penyimpangan bobot rata-rata (%)
A
B
25 mg/kurang
15%
30%
26 mg-150 mg
10%
20%
151 mg-300 mg
7,5%
15%
>300 mg
5%
10%


    6.  Uji Disolusi
Pengertian   : Pengujian yang dilakukan terhadap sediaan padat untuk mengetahui proses melarutnya zat atau senyawa aktif dalam media pelarut untuk diabsorbsi.
Tujuan         : Untuk mengetahui banyaknya zat aktif yang melarut dalam cairan tubuh.
Alat             : Disolution Tester

Cara kerja   :
a.    Masukkan sejumlah volume media disolusi yang tertera pada masing-masing monografi ke dalam wadah.
b.    Pasang alat, biarkan media disolusi hingga suhu 37°C ± 0,5°C dan angkat thermometer.
c.    Masukkan satu tablet ke dalam alat.
d.    Hilangkan gelembung udara dari permukaan sediaan yang diuji dan segera jalankan alat pada laju kecepatan seperti yang tertera dalam monografi.
Indikator     :

Tahap
Jumlah yang diuji
Kriteria Penerimaan
S1
6
Tiap unit sediaan tidak kurang dari Q+5%
S2
6
Rata-rata dari 12 unit (S1+S2) adalah sama dengan atau lebih besar dari nilai Q dan tidak satu unit sediaan yang lebih kecil dari Q-15%
S3
12
Rata-rata dari 24 unit (S1+S2+S3) adalah sama dengan atau lebih besar dari nilai Q, tidak lebih dari dua unit sediaan yang lebih kecil dari Q-15% dan tidak satu unit pun yang lebih kecil dari Q-25%

    7.  Uji Kadar Zat Aktif
Pengertian   : Uji yang dilakukan untuk menentukan kadar zat aktif dalam satu sediaan tablet.
Tujuan         : Untuk memastikan bahwa kandungan zat berkhasiat yang terdapat dalam tablet telah memenuhi syarat dan sesuai dengan yang tertera pada etiket. Metode penetapan kadar yang digunakan sesuai dengan zat aktif yang terkandung dalam sediaan tablet.
Alat             : Buret (penentuan kadar menggunakan metode titrasi).

Cara kerja   :
a.    Ambil 20 tablet sebagai sampel.
b.    Gerus 20 tablet tersebut hingga homogen.
c.    Ekstraksi untuk mendapatkan zat aktifnya.
d.    Pisahkan ekstrak dari pelarut, titrasi ekstrak hingga TAT.
e.    Lakukan titrasi pada 3 sampel.
f.    Catat hasilnya.
Indikator     : Kadar bahan aktif yang ditentukan berada diantara 90-110% dari pernyataan pada label.

    8.  Uji Stabilitas Tablet
Pengertian   : Uji yang digunakan untuk mengetahui ketahanan suatu sediaan dalam batas spesifikasi yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan untuk menjamin identitas, kekuatan, kualitas, dan kemurnian produk tersebut.
Tujuan         : Untuk mengetahui ketahanan dari suatu produk, sehingga mutu sediaan tetap terjamin.
Alat             : Climatic Chamber

Cara kerja   :
a.    Uji stabilitas di percepat
Cara : Obat dalam kemasan asli di paparkan pada suhu 40±2°C, RH : 75±5%. Dilakukan selama 6 bulan, interval pengujian pada bulan ke-3 dan ke-6.
b.    Uji stabilitas jangka panjang
c.    Cara : Obat dipaparkan pada suhu 25±2°C, RH : 60±5%. Dilakukan sampai waktu kadaluarsa produk seperti yang tertera pada label. Pengujian dilakukan setiap 3 bulan pada waktu pertama dan setiap 6 bulan sekali pada tahun ke-2. Uji stabilitas jangka panjang diakhiri satu tahun sesudah tanggal kadaluarsa.
Indikator     : Tidak adanya perubahan mutu dari suatu sediaan.

{ 7 komentar... read them below or Comment }

// Copyright © Farmasi Industri //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //